Rabu, 27 Oktober 2010

....sungai-sungai pembersih dosa....

.....ternyata Allah swt berkenan memberikan sarana dan kesempatan kepada kita manusia untuk dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang kita perbuat....

sarana dan kesempatan itu di 'labeli' sebagai sungai-sungai pembersih dosa.....

sarana dan kesempatan ini diberikan karena manusia itu tak luput dari dosa, dan keimanannya pun naik turun....

oleh karena itu mari kita hampiri sungai-sungai itu, agar kita tidak masuk dalam sungai terakhir yang ada di alam akhirat nanti. Sungai-sungai pembersih dosa yang Allah persiapkan di dunia ini ada 3 macam, yaitu :

1. sungai taubatan nasuha

sarana pertama untuk membersihkan diri dari dosa adalah bertaubat atau memohon ampunan dari Allah swt. taubatan nasuha ini adalah memohon ampunan dengan sungguh2 dan bertekad tidak mengulanginya lagi. Salah satu bentuk kesungguhannya adalah dengan meninggalkan lingkungan yang dapat menyebabkan kita berbuat dosa atau maksiat.

2. sungai hasanat

sarana kedua untuk membersihkan diri dari dosa adalah sungai hasanat (kebaikan), yi. banyak beramal kebaikan dan istiqomah, sehingga kebaikan-kebaikan ini dapat mengubur semua bentuk keburukan-keburukan kita. Kebaikan-kebaikan ini tidak perlu yang besar dan ritual saja, tapi dapat melakukan kebaikan harian yang kecil tapi istiqomah serta terus menerus, dilakukan kecuali Allah memberi lupa pada kita. contoh kebaikan harian adalah.....senyum dan salam saat bertemu dengan sesama muslim, menebar do'a buat orang2 yang kita sayangi, mendo'akannya setiap hari tanpa perlu dia tahu, berinfaq setiap hari meski hanya 1000, dlsbgnya....insyaAllah....

3. sungai musibah azimah

sarana yang ketiga ini berupa bencana atau ujian yang besar, yang akan dapat melebur setiap dosa. cnnya bencana alam yang terjadi kemarin di jogyakarta, mentawai dan wasior.....ini menjadi pelebur dosa bagi semua orang, tidak hanya yang menjadi korban, kitapun dapat meraih kesempatan ini dengan membantu korban-korban itu serta bermuhasabah atau berhitung amal, intropeksi diri akan semua amalan kehidupan kita, semua tingkah kita dan bagaimana kesalehan sosial kita.....sudahkah terbentuk ?

mari kita raih kesempatan dan sarana-sarana dari Allah ini, agar saat kita menghadapNya....kita semua telah bersih dari dosa-dosa, karena bila kita masih belum bersih.....maka Allah akan membersihkan diri kita ini dari dosa dengan memasukkan kita ke sungai yang ke4 yaitu sungai jahanam.....na'udubillah mindalik....

smoga kita berkesempatan bertaubat dan membersihkan diri dari dosa, dan menghadapNya dalam keadaan khusnul khotimah.....amiin.....

wallaualam bishawab...

Jumat, 22 Oktober 2010

Sapa.....

"Pagi sayang, smoga hati dan harimu seceria pagi hari ini....."
Apa yg kita rasakan bila saat pagi hari mendapatkan sapaan manis dan indah seperti diatas. Atau seperti ini... "Pagi mentariku smoga cahayamu menemani langkahku dhari ini.."
Subhanallah, pasti senang sekali dan bila wanita bbunga-bunga hatinya.... (ssst....membuat jatuh cinta atau menambah kecintaan.... ^_*)
Ternyata kekuatan sapaan, apalagi diiringi do'a memberi makna yg betul2 ajaib. Kalau kita dapat membiasakan, subhanallah.....akan membuat tersebarnya kasih sayang, terbangunnya silaturahim dan hilangnya prasangka.
Tapi tak perlulah (g wajib) kata-katanya seperti diatas, karena butuh pemikiran khusus. (nanti jadi penyair semua...he..he), cukup dg salam dan senyum, insyaAllah tetap bmakna.
Khusus untuk pasangan masing2, tentu harus lebih kreatif, agar dapat menambah cinta dan kedekatan. Terutama dmasa2 sekarang, setelah pernikahan bjalan lama. Sederhana namun bmakna. Tapi kadang malas y.... ^_*

.....waktu.....

Hari ini, hari ke23 dbulan januari tahun 2010. Tak terasa.....telah masuk tahun ke 10, di abad 21. Rasanya baru kemarin qt memasuki tahun 2000, sebagai awal abad 21 dg segala gempitanya. Dan sekarang telah bjalan 10 tahun, adakah qt telah mendapatkan yg diinginkan? Hidup memang melenakan, dan terkadang membuat qt lupa, seakan qt tidak akan pernah meninggalkan dunia ini, dan akan selamanya berada di dunia. Padahal qt pasti mati dan akan dimintai pertanggungjawaban atas 'waktu' yang qt gunakan di dunia ini. Sebenarnya, sebagai manusia qt tidak pernah memiliki hari kemarin ataupun besok, bahkan hari ini. Bila qt lewatkan begitu saja, tanpa berusaha untuk mendapatkannya.....qt-pun tidak akan sempat memilikinya.

.....teladan....

Mana yang lebih banyak kita lakukan terhadap anak bicara memberi nasihat atau memberi teladan (contoh) ? pasti semua beda-beda jawabnya, dan akan lebih memilih "ngasih teladan dong", memberikan contoh pastinya......
dan yang kedua mana yang lebih membentuk karakter anak kita, hasil omongan kita atau apa yang dia lihat , contoh, perhatikan dari sikap atau perilaku kita , atau hasil diskusi, nasihat, atau omongan kita.
kalau mau jujur ternyata apa yang kita contohkan, apa yang kita lakukan langsung ditiru dan dilakukan oleh meraka anak-anak kita.
dan kalau kita perhatikan dengan seksama dan jujur aja, ternyata karakter anak kita adalah potret atau copy dari karakter kita sendiri. j
Jadi jangan dulu menyalahkan si kecil bila dia ternyata pemarah, gampang ngamuk.... dll, coba kita kaji diri .... bagaimana kita bersikap pada dia, bagaimana cara kita menghadapi suatu masalah... dll, ternyata hal-hal itu yang lebih membekas dibanding dengan omongan-omongan kita, nasihat-nasihat kita yang berbusa.
Atau pada saat kita memerintahkan suatu hal pada anak kita, mana yang lebih direspon..... menyuruh dia sambil kita duduk diam saja, atau dengan cara mengajak dan memberi contoh, insyaAllah dengan cara mengajak dan memberi contoh itu akan lebih dituruti dibanding hanya omongan saja. apapun, itu....... Karena hal ini sesuai dengan sunatuLlah..... Allah tidak suka dan amat membenci manusia yang bicara atau memberi nasihat tanpa melakukannya sendiri.... As-Saff ayat 2 dan 3. kalau kita hanya bicara, tanpa pernah melakukannya, atau tidak menjadikannya amalan kita... maka nasihat kita atau pembicara itu tak akan menyentuh hati pendengar nya.... Wallahualam.... sedikit catatan buat sahabat-sahabat yang telah menjadi orangtua....
....krucilku....

.....aku ingin anak lelakiku menirumu.....

Catatan ini diambil dari MQ club, yang merupakan message resmi dari "winnnie", yang dirilis pada tanggal 14 November 2005. Sebuah catatan yang bagus sekali bila dibaca.....
Izinkan Aku Bertutur

Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya. Lalu ku bilang pada ayahnya : " SubhanaLlah, dia benar-benar mirip denganmu ya!"
Suamiku menjawab : " bukankah sesuai keinginanmu? kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku."
Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa.
Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatamkan al quran dirumah, lalu kubilang pada suamiku :"supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya, yah." Suamiku manatap padaku seraya pelan berkata :"oh ya, ide bagus itu."
Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya. Tidak berapa lama, ia sduah pandai memanggil-manggil kami berdua : Ammaa. Appaa. Lalu menunjuk pada dirinya seraya berkata : Ammat ! Maksudnya Ahmad. Kami berdua sangat bahagia dengan kehadirannya.
Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. pelajaran matematika sederhana sangat mudah dikuasainya.
Ketika Ahmad ualngtahun kelima, kami mengundang keluarga. Berdandan rapi kami semua. Tibalah saat Ahmad menjadi bosan dan agak mengesalkan. Tiba-tiba ia minta naik ke punggung papanya. Entah apa yang menyebabkan papanya begitu berang, mungkin menganggap Ahmad sudah selokah, sudah terlalu besar untuk main kuda-kudaan atau lantaran banyak tamu dan ia kelelahan.
Badan Ahmad terhempas ditolak papanya, wajahnya merah, tangisnya pecah, Ahmad terluka hatinya di hari ulangtahunnya kelima. Sejak hari itu, Ahmad jadi pendiam. Murung ke sekolah, menyendiri di rumah. Ia tak suka lagi bertanya, dan ia menjadi amat mudah marah.
Aku mencoba mendekati suamiku, dan menyampaikan alasanku. Ia sedang menyelesaikan papernya dan tak mau diganggu oleh urusan seremeh itu katanya.
Tahun demi tahun berlalu. Tak terasa Ahmad telah selesai S1. pemuda gagah, pandai dan pendiam itu telah membawakan aku seorang mantu dan seorang cucu. Ketika lahir, cucuku itu, istrinya berseru sambil tertawa-tawa lucu:" Subhanallah! kulitnya gelap,Mas, persis seperti kulitmu!"
Ahmad menoleh dengan kaku, tampak tersinggung dan merasa malu. " Salahmu. Kamu yang ingin sendiri,kan.Kalau lelaki ingin sperti aku!"
Di tanganku, terajut ruang dan waktu. Terasa ada yang pedih dihatiku.Ada yang mencemaskan aku. Cucuku pulang ke rumah, bulan berlalu.
Kami, neneknya dan kakenya, datang bertamu. Ahmad kecil sedang digendong ayahnya. Menangis ia. Tiba-tiba Ahmad anakku menyergah sambil berteriak menghentak," Ah, gimana sih, kok nggak dikasih pampers anak ini!" Dengan kasar disorongkannya bayi mungil itu.
Suamiku membaca korannya, tak tergerak oleh suasana. Ahmad papa bayi ini, segera membersihkan dirinya di kamar mandi.
Aku, wanita tua, ruang dan waktu kurajut dalam pedih duka seorang istri dan seorang ibu. Aku tak sanggup lagi menahan gelora di dada ini. Pecahlah tangisku serasa sudah berabad aku menyimpannya.
Aku rebut koran ditangan suamiku dan kukatakan padanya :" Dulu kau hempaskan Ahmad dilantai itu! Ulang tahun kelma, kau ingat? Kau tolak ia merangkak dipunggungmu! Dan ketika aku minta kau perbaiki, kau bilang kau sibuk sekali. Kau dengar? Kau dengar anakmu tadi? Dia tidak suka dipipisi. Dia asing dengan anaknya sendiri!"
Allahumma Shali ala Muhammad.Allahumma Shalli alaihi Wassalaam.
aku ingin anakku menirumu,wahai nabi. engkau membopong cucu-cucumu dipunggungmu, engkau bermain berkejaran dengan mereka. Engkau bahkan menengok seorang anak yang yang burung peliharaannya mati. dan engkau pula yang berkata ketika seorang ibu merenggut bayinya dari gendonganmu, "Bekas najis ini bisa kuseka,tetapi apakah kau bisa menggantikan saraf halus yang putus di kepalanya?''
aku memandang suamiku yang terpaku. aku memandang anakku yang tegak diam bagai karang tajam. ku pandangi keduanya,berlinangan air mata. aku takboleh berputusasa dari rahmatmu,ya ALLAH ,bukankah begitu ?
Lalu kuambil tangan suamiku, meski kaku, kubimbing ia mendekat kepada Ahmad. Kubawa tanganya menyisir kepala anakknya, yang berpuluh tahun tak merasakan sentuhan tangan seorang ayah yang didamba. Dada Ahmad berguncang menerima belaian. kukatakan dihadapan mereka berdua," Lakukanlah ini, permintaan seorang yang akan dijemput ajal yang tak mampu mewariskan apa-apa,kecuali cinta. Lakukanlah, demi setiap anak lelaki yang akan lahir dan menurunkan keturunan demi keturunan. Lakukanlah, untuk sebuah perubahan besar dirumahtangga kita! Juga dipermukaan dunia. Tak akan pernah ada perdamaian selama anak laki-laki tak diajarkan rasa kasih dan sayang, ucapan kemesraan,sentuhan dan belaian, bukan hanya pelajaran untuk menjadi jantan seperti yang kalian pahami.Kegagalan tanpa perasan."
Dua laki-laki dewasa mengambang air di mata mereka. Dua laki-laki dewasa dan seorang wanita tua terpaku ditempatnya. Mereka tak mudahuntuk berubah. Tapi harus dimulai. Aku serahkan bayi Ahmad ke pelukan suamiku. Aku bilang" Tak ada kata terlambat untuk mulai,sayang."
Dua laki-laki dewasa itu kini belajar kembali. Menggendong bersama,bergantian menggantikan popoknya,pura-pura merancang hari depan si bayi sambil tertawa-tawa berdua, membuka kisah-kisah lama mereka yang penuh kabut rahasia, dan menemukan betapa sesungguhnya di antara keduanya Allah menitipan perasaan saling membutuhkan yang tak pernah terungkapkan dengan kata atau sentuhan.
Kini tawa mereka memenuhi rongga dadaku yang sesak oleh bahagia, syukur padaMu y Allah! Engkaulah penolong satu-satunya ketika semua jalan tampak buntu. Engkaulah cahaya di ujung keputusasaanku. Tiga laki-laki dalam hidupku aku titipkan mereka ditanganMu. Kelak,jika aku boleh aku bertemu dengannya Nabiku, aku ingin sekali berkata : Ya nabi, aku telah mencoba sepenuh daya tenaga untuk mengajak mereka semua menirumu.....