Rabu, 08 September 2010

Membuka Pintu-Pintu Kedewasaan II

....cara membuka pintu kedewasaan yang selanjutnya adalah :

3. Berikanlah lebih banyak porsi hidup untuk orang lain

ternyata ada dua jenis manusia dalam menghadapi hidup ini, yi. pertama, manusia yang membuat kisah pribadinya dan kedua, manusia yang membuat sejarah. Tujuan mereka membuat kisah pribadi adalah untuk kepuasan dirinya sendiri, sedangkan manusia yang membuat sejarah berusaha untuk melayani seluruh umat manusia. Bagi yg membuat kisah pribadi, perhatiannya berputar pada diri sendiri, berputar-putar pada wilayah dimana kepentingan dirinya akan terpenuhi. Bahagia bila dapat meraih sesuatu untuk dirinya, dan bersedih bila tidak.

Sedangkan orang yang membuat sejaraha adalah sosok yang berbeda, hidup bukan untuk diri sendiri tapi untuk satu tujan yang lebih tinggi. Yang menjadi perhatian adalah masalah prinsip bukan keuntungan. Orang seperti ini telah dapat menghapuskan kepentingan pribadinya, sehingga akan mampu membangun masa depan kemanusiaan. Sosok seperti ini meletakkan keluhan-keluhannya hanya di satu sisi, dia berdiri diatas kepentingan kemanusiaan, tidak mengambil hak untuk mendapatkan perlindungan, hanya memiliki tanggungjawab...maka orang seperti ini akan diperhitungkan oleh sejarah....mampukah kita?

4. Jangan banyak menggantungkan diri sendiri dari sikap orang lain

Mampu bersikap mandiri dan menentukan arah sendiri tanpa tergantung pada orang lain adalah bagian dan ciri sikap kedewasaan. Seseorang yg dewasa adalah orang yang tahu menghargai dirinya, tahu memilih jalan yang wajar untuk dirinya. Dia percaya kepada kemampuannya dan serius dalam menjalani karyanya.

Di dunia ini, kitalah yang menentukan jalan yang akan kita lalui, apakah akan memilih jalan menuju surga atau neraka. Tak ada yang mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan ini. RasuluLlah pun pernah menyinggung masalah ini, katanya... ada sebagian umatku yang menggunakan hak pilih dan potensi hidupnya dengan benar untuk memilih jalan ke surga, dan ada pula yang gagal dan memilih sendiri jalan ke neraka.

Pesan besar dari pernyataan itu adalah, kita sendirilah yang menentukan hendak menjadi apa kita di dunia dan akhirat kelak. Kitalah yang memilih dan membuat keputusan. Bukan orang lain. Karena masuk surga bukan berdasarkan pemberian, undian, perantara, karena kedudukan, keluarga atau karena keturunan. kita masuk surga karena pilihan kita sendiri, karena kita telah memutuskan untuk masuk surga. setelah itu kita harus mencari sebab2 yang bisa mengantarkan diri ini kesana, lalu kita tempuh sebab-sebab itu. Kemudian kita memohon rahmat dan ridha Allah swt.

Begitupun, mereka yang memutuskan untuk masuk neraka, mereka tahu sebab-sebab masuk surga tapi diabaikan, dan mereka tempuh jalan yang berbeda, maka masuklah mereka ke neraka.

5.Miliki cita-cita tinggi dan pola pikir besar

Kita perlu memiliki obsesi dan cita-cita besar untuk mencapai sesuatu yang besar. Kedewasaan adalah hasil proses pemikiran, pengalaman, tekad, latihan dan segala usaha untuk menjadi lebih besar. karena itu semualah yang akan menjadikan kita lebih tegar dan mampu melakukan perbaikan dalam hidup. Kedewasaan tidak muncul dari usaha yang setengah-setengah, cita-cita yang kecil dan tekad yang lemah.

Sabda RasuluLlah saw : " Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai obsesinya, maka Allah akan memberikan rasa puas dalam hatinya dan menghimpun segala keinginannya dan dunia pun akan mendatanginya dengan merunduk. Dan barang siapa menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan didepan matanya, membuyarkan segala keinginannya dan dunia tidak akan mendatanginya melainkan apa yang sudah ditentukan baginya. " (HR Tirmidzi)

Tak ada jiwa yang tak disibukkan dengan perkara besar, kecuali ia akan disibukkan oleh perkara kecil. karena manusia itu cenderung santai, enak dan berleha-leha....

6. Mendekat dan terus mendekat pada Allah ta'ala

Kita perlu memberi makanan hati, supaya jiwa stabil dan tidak meledak-ledak, yang menunjukkan ketidakdewasaan. Kita perlu menjaga sifat-sifat positif, seperti memperbaiki kualitas sholat, ibadah sunnah, membaca alquran, berdo'a dan mendalami ilmu-ilmu agama sepanjang usia kita.....

Jangan-jangan, selama ini makanan yang lebih banyak kita berikan buat diri, justru yang membuat kita lebih mudah hilang kendali. sementara makanan hati yang membuat kita lebih bijak dan stabil terabaikan.

Ramadhan adalah universitas terbaik yang dapat membiasakan kita untuk slalu memberi makanan hati, karenanya keberhasilan pendidikan ramadhan 1431 H ini dapat terukur dari smakin dewasakah kita, semakin meningkatkah ibadah ritual kita dibulan Syawal nanti.....atau malah menurun dan hilang....

mari perbaiki diri agar kita dapat lulus dari Ramadhan kali ini, dengan predikat taqwa.....karena belum tentu kita akan dapat bertemu dengan Ramadhan selanjutnya.....smoga....Amiin....